Rss Feed

PERJALANAN HATI


Perjalanan Hati
Oleh: Fahmi Fatkhurozi

Malam ini tepatnya hari sabtu tanggal 03 januari pukul 19.00 sebenarnya saya mau dikenalkan oleh salah seorang kawan dengan salah satu tokoh muhammadiyah dan juga partai politik (PAN) di daerah purwokerto, namun karena sesuatu hal rencana itupun terpaksa harus ditunda, walaupun sedikit kecewa namun saya tetap menganggap bahwa ini adalah takdir tuhan yang harus saya terima dan saya syukuri. Akhirnya, dengan perasaan yang sedikit kecewa sayapun memutuskan untuk pergi keluar mencari makanan sekaligus mencari suasana untuk hati saya yang memang sedang gundah. Pikiran saya tertuju pada satu tempat yang memang telah menjadi tempat favorit bagi saya untuk menghabiskan malam. Tempat yang saya maksudkan adalah BURJO (bubur kacang ijo), bukan tempat yang mewah memang, namun justru itulah yang menjadi daya tarik tempat ini. Nuansa kesederhanaan dan merakyat membuat tempat ini terasa begitu nyaman bagi saya dan mungkin juga bagi para pengunjung yang lain. Seperti biasa, sayapun langsung memasan segelas es coffemix untuk sedikit menghilangkan rasa haus saya. Tepat di depan saya, terlihat ibu-ibu gemuk berjilbab yang sedang menikmati mie rebus bersama suami dan anaknya, disamping kanan saya juga terlihat seorang muda-mudi yang sedang asyik ngobrol sambil menikmati gorengan yang ada didepanya, sementara si A’a (panggilan untuk para penjual Burjo) terlihat sibuk menyajikan setiap pesanan dari para pelangganya termasuk saya yang juga memasan es coffimix.
Sambil menunggu es coffemix yang sudah saya pesan sepintas saya memperhatikan suasana malam yang terbentang didepan mata saya. Saya melihat malam ini purwokerto, khususnya di daerah sekitar kampus terlihat begitu berbeda dari malam-malam sebeleumnya, jalan-jalan yang dari kemarin terlihat begitu lengang kini sudah mulai dipenuhi lalu lalang kendaraan bermotor dan juga para pejalan kaki, warung-warung makan serta pedagang kaki lima yang dari kemarin-kemarin tutup kini juga sudah kembali menawarkan barang daganganya. Keadaan tersebut sedikit mengingatkan saya bahwa ternyata masa liburan memang sudah berakhir, sehingga para mahasiswa yang dari kemarin-kemarin pulang ke kampung halamanya kini mulai kembali berdatangan ke kota purwokerto untuk memulai aktivitasnya kembali sebagai seorang anak kuliahan. Silahkan ‘A.., saya terkejut dan lamunan sayapun jadi buyar karena suara sia A’a yang menyajikan segelas es coffemix kepada saya, secara spontan sayapun langsung mengucapkan terimaksih sambil memegang segelas es coffemix yang di sajikan si A’a kepada saya. Ketika saya mulai menikmati es coffemix tersebut tiba-tiba terdengar suara yang memberikan kesejukan dan ketenangan bagi hati saya yang sedang galau, sepintas kerinduan untuk menghampiri sumber suara tersebut juga mulai menggoda hati saya, apalagi saya juga tahu kalau sumber suara tersebut berasal dari sebuah masjid megah yang bernama masjid Fatimatuzzahra, sebuah masjid yang sangat indah dengan arsitektur yang sangat menakjubkan yang membuat setiap orang yang pernah masuk ke dalamnya akan selalu memiliki rasa rindu untuk kembali, termasuk saya. Karena, saya memang salah satu orang yang telah jatuh cinta terhadap masjid tersebut.
Kerinduan sayapun semakin tak terbendung, dengan segera saya menghabiskan es coffemix tersebut sambil mengambil satu gorengan sebagai pengganjal perut, lalu saya segera bergegas menuju ketempat yang sudah memanggil saya. Subhanallah.., sebuah keindahan yang sangat menakjubkan terbentang didepan mata saya, sebuah masjid megah dengan suasana yang sangat tentram dan nyaman seolah memberikan sambutan kepada setiap orang yang akan memasukinya. Sayapun segera memarkir kendaraan yang saya bawa dan bergegas masuk kedalam masjid tersebut untuk mengambil air wudhu. Seperti biasa saya menyempatkan sedikit waktu untuk melihat mading yang terpampang dimasjid tersebut, terlihat ada sebuah tulisan yang membuat saya tertarik yakni tentang “kunci kesuksesan”, kayaknya sie tulisan tersebut merupakan salah satu karya dari salah satu santri di masjid tersebut. Dalam tulisan tersebut dijelaskan bahwa kunci kesuksesan itu ada dua yakni usaha kita untuk meraih kesuksesan dan izin dari Allah yang memberikan kesuksesan. He.he.., saya sedikit tersenyum dan merasa malu membaca tulisan tersebut karena memang selama ini saya memiliki banyak obsesi untuk menjadi orang yang sukses namun tidak dibarengi dengan usaha yang sungguh-sungguh untuk mencapai kesuksesan yang saya inginkan tersebut. dengan sedikit rasa malu dan penyesalan setelah membaca tulisan tersebut sayapun langsung menuju ketempat wudhlu dan memulai kewajiban saya sebagai seorang muslim.
Setelah selesai sholat, sejenak saya memanjatkan doa kepada sang penguasa Alam dan menyempatkan untuk sholat sunnah ba’diyah isya. Dan alhamdulillah, kegalauan perasaan sayapun sedikit berkurang, hati dan perasaan saya menjadi tentram, dan fikiran saya juga menjadi lebih tenang setelah menunaikan sholat. Sungguh saya merasa bersyukur atas karunia Allah yang diberikan kepada saya malam ini, ada banyak hikmah dan pelajaran yang saya dapat dalam perjalanan hati saya malam ini. Bahwa secara fitrah ternyata hati manusia memang membutuhkan Tuhan (Allah) sebagai sandaran dan pegangan hidupnya khusunya dikala hati kita sedang resah, gundah, dan gelisah.

Penulis Adalah Mahasiswa Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman Angkatan 2005

0 komentar:

Posting Komentar