Rss Feed

Dalam Perenungan

DALAM PERENUNGAN
Terkadang realitas itu tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan..???, namun apakah kita akan menyesali itu?, menangis dan menyalahkan takdir tuhan?, atau sebaliknya kita akan bangkit dan berusaha merubah kenyataan tersebut menjadi lebih indah sesuai dengan bayangan kita..??
(Fahmi Fatkhurozi, Dalam Perenungan)

Saya yakin semua orang pasti pernah merasakan kegelisahan, ketakutan, kecemasan, kegalauan dan sejenisnya ketika dihadapkan pada sebuah kenyataan yang tidak kita inginkan. Karena memang pada dasarnya itulah yang kemudian dinamakan “masalah” hidup, karena apa yang diharapkan tidak sesuai dengan kenyataanya. Namun, kalau kita coba telaah lebih dalam, sesungguhnya makna dari kehidupan sendiri adalah “masalah” sehingga setiap orang hidup pasti memiliki masalah. Kalau misalkan makna dari hidup sendiri adalah “masalah” maka sesungguhnya hidup adalah sebuah seni untuk menyelesaikan masalah. Artinya, kita tidak mungkin bisa lari dari kenyataan tapi yang ada adalah kita harus menhadapi sebuah kenyataan untuk menuju ke kenyataan selanjutnya.
Mungkin apa yang saya kemukakan diawal terlihat begitu sederhana, namun memang dalam prakteknya ini merupakan sesuatu hal yang teramat sulit untuk dilakukan. Seperti yang saya katakan diawal bahwa makna hidup adalah seni untuk menyelasaikan masalah, ketika hidup itu dimaknai sebuah seni maka hal tersebut akan pengaruhi oleh sikap, watak dan karakter dari sesorang ketika menghadapi masalah. Banyak orang yang kemudian menjadi gila ketika dihadapkan pada sebuah masalah hidup yang rumit, tapi banyak juga orang yang menjadi sukses dari sebuah permasalahan yang pernah mereka hadapi. Kenapa demikian?. Orang yang menjadi gila karena sebuah masalah maka orang tersebut bisa dikatakan gagal dalam menjalankan seni dari kehidupan itu sendiri, karena mereka tidak bisa mencari jalan keluar dari masalah yang mereka hadapi, namun orang yang menjadi berhasil karena masalah yang pernah mereka alami, maka bisa dikatakan orang tersebut adalah orang yang memiliki seni dalam memainkan kehidupanya. Ingat, kehidupan itu adalah sebuah permainan, tapi kita jangan sampai dipermainkan oleh kehidupan, oleh karena itu pilihanya adalah kita yang kemudian harus memainkan kehidupan kita, bukan, dia, mereka, atau orang lain.

0 komentar:

Posting Komentar