Rss Feed

Tren Baru Politik Nasional

Tren Baru Politik Indonesia
Ketika Artis Menjadi Politisi
Oleh: Fahmi Fatkhurozi

Tidak ada yang melarang ketika banyak orang yang memiliki obsesi menjadi pemimpin ataupun pejabat di negeri ini. Bukan merupakan suatu kesalahan ketika ada seorang tukang becak yang bermimpi menjadi gubernur, bukan juga merupakan suatu kekeliruan ketika ada pengamen jalanan yang berkhayal menjadi seorang presiden dan juga bukan merupakan sutau bencana ataupun dosa ketika banyak artis yang memiliki obsesi untuk menjadi seorang pejabat negara baik itu presiden, mentri, anggota parlemen, gubernur, sampai bupati/walikota. Karena hal tersebut merupakan hak pribadi dari seseorang, yang penting seseorang tersebut memiliki kemampuan dan juga potensi untuk bergelut dengan dunia tersebut.
Fenomena selebrity yang beralih profesi menjadi politisi memang telah menjadi tren baru politik di Indonesia, tercatat sederet nama-nama artis di negeri ini yang mulai merambah ranah politik sebagai profesinya, seperti dede yusuf, primus yustisio, ayu soraya, marisahaq, ajie masaid, syaeful jamil, dll. entah apakah fenomena ini merupakan suatu gejala akan kejenuhan masyarakat terhadap tokoh-tokoh politik nasional kita yang banyak mengumbar janji tanpa ada realisasi atau mungkin ini hanya sebagai bentuk strategi politik partai yang berusaha memanfaatkan popularitas artis untuk mendulang suara di pemilu 2009.
Popularitas yang dimiliki artis memang menjadi aset yang sangat berharga bagi artis itu sendiri ataupun partai politik yang mengusungnya karena dengan popularitas tersebut partai politik dan artis tersebut akan semakin mudah dalam memberikan pengaruh kepada masyarakat untuk memilihnya di pentas demokrasi nasional, karena memang popularitas artis merupakan medan magnet yang sangat kuat dalam menarik simpati masyarakat, apalagi ditengah kejenuhan dan ketidak percayaan masyarakat terhadap tokoh politik di negeri ini yang tak kunjung memberikan suatu perbaikan dan perubahan bagi bangsa dan Negara ini. Sosok artis seakan menjadi sebuah figure dan harapan baru bagi masyarakat dalam mewujudkan suatu perubahan yang lebih baik.
Gejala politik yang seperti ini juga hendaknya di sikapi oleh masayarakat secara cerdas karena jangan sampai kita terbawa suatu issue politik tanpa kita mecoba melihat secara kritis issue tersebut. Ada beberapa hal yang kiranya patut kita pertanyakan dari fenomena tersebut. Pertama, sejauhmana pemahaman dan kemampuan artis tersbut dalam ranah politik?, karena dunia politik bukan dunia yang main-main seperti dunia selebrity, dunia politik sangat berkaitan erat dengan nasib bangsa dan Negara. Kedua, apa sebenarnya motif dibalik pengusungan para artis oleh partai politik?
Petanyaan pertama tentu saja bukan merupakan sebuah bentuk justifikasi ketidakmampuan artis dalam dunia politik, namun sebagai sebuah sikap kritis dan selektif untuk memperoleh pemimpin yang berkualitas. Karena memang kalau kita coba untuk membandingkan dunia keartisan dengan dunia politik maka akan terlihat suatu perbedaan yang sangat mencolok dan mendasar. Seorang artis yang biasa hidup dalam gemerlap dunia hiburan dengan segala atribut kemewahan dan kesenagan, yang biasa menghabiskan waktunya di depan kamera, diskotik, pesta, hura-hura, dll, harus dituntut untuk merubah hidupnya 380 derajat menjadi seorang politisi yang harus mengurusi Negara dengan segala permasalahanya yang sangat kompleks, seperti kemiskinan, kebodohan, korupsi, stabilitas ekonomi, disintegrasi bangsa, dll. Lalu yang menjadi pertanyaan mendasar adalah apakah mampu seseorang dengan latar belakang dunia yang sangat berbeda bahkan bertolak belakang mengatasi permasalahan bangsa tersebut?. Sekali lagi ini bukan justifikasi ketidakmampuan artis dalam berpolitik, karena saya yakin ada juga artis yang memiliki kemampuan lebih dibidang politik, bahkan sebenarnya saya juga percaya pada dasarnya semua orang memiliki kemampuan dalam berpolitik, tinggal bagaimana seseorang tersebut dalam hal ini artis mampu untuk belajar dan beradaptasi dengan cepat dengan dunia barunya tersebut, karena dunia politik adalah dunia yang sangat dinamis dan menuntut pelakunya untuk bisa menyikapinya secara cepat juga.
Selain permasalahan kapasitas dari para artis, motif yang mendasari partai politik mengusung para artis menjadi politisi juga patut kita pertanyakan. Karena, seperti yang saya kemukakan diawal, bisa jadi ini hanya sebuah strategi politik dari partai untuk mendulang suara melalui popularitas yang dimiliki artis, atau dengan kata lain artis hanya dimanfaatkan oleh partai politik. Artis tetaplah menjadi artis dipentas politik dengan peran yang sudah diatur oleh para politisi yang sesungguhnya dari partai politik.
Sikap cerdas dan kritis dari masyarakat merupakan suatu bentuk tindakan preventif dalam merespon dinamika politik yang terjadi di negeri ini. Karena memang pada akhirnya masyarakatlah yang nantinya akan menentukan apakah layak ketika seorang artis di daulat untuk memimpin negeri ini?.



Penulis Adalah Mahasiswa Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Social Dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman Angkatan 2005

0 komentar:

Posting Komentar